Gua Belanda merupakan gua yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Gua ini masih menjadi alternatif dalam pariwisata terbukti setiap harinya banyak pengunjung yang datang, sebagian besar di sore hari. Pada hari libur gua ini semakin dipadati oleh para wisatawan, bukan hanya wisatawan lokal tetapi ada juga turis asing. Alasan wisatawan yang datang berbeda-beda, tetapi sebagian besar ingin menjawab rasa penasaran bagaimana situasi di dalam gua. Terlebih ada banyak cerita mistis mengenai dunia lain di tempat ini. Terlepas dari hal-hal yang tidak dapat dibuktikan sebagian orang tersebut, Gua Belanda tetap menarik dikunjungi Ini tidak lepas dari sejarahnya yang panjang dan lokasinya yang berada di tengah hutan. Pemerintah daerah setempat bahkan menjadikannya sebagai objek wisata resmi dan menjadi peninggalan sejarah yang sangat penting.
BACA: Wisata Desa Panglipuran Bali
Daya Tarik Wisata Goa Belanda
- Sebagai objek wisata bersejarah
Sejarah panjang gua ini bermula pada tahun 1901, kala itu digunakan sebagai aliran air untuk pembangkit tenaga listrik dengan memenfaatkan sungai cikapundung. Sungai ini juga berperan penting dalam memenuhi kebutuhan air kala itu, dan dianggap sebagai tandon alami. Perubahan fungsi mulai terjadi setelah pembangkit listrik tidak dapat beroperasi Kembali. Belanda membangun sebuah bagunanan dengan menambahkan Lorong dan koridor. Pada waktu itu, ada 15 lorong dan 3 koridor yang memiliki fungsi berbeda.
Fungsi ketiga koridor Gua Belanda meliputi saluran air, ruang ventilasi, dan ruang interogasi. Pada saat yang sama, setiap lorong digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata, meriam, dan amunisi. Semua kegiatan penting strategi dan penyerangan organisasi Belanda berlangsung di tempat ini.
Tak heran, para pejuang kemerdekaan saat itu kesulitan mencari tempat. Persembunyian Belanda selama Perang Dunia II akhirnya diketahui. Namun sebelum itu, gua kembali berubah fungsi dan menjadi pusat komunikasi. Tepat setelah Indonesia merdeka pada tahun 1885, goa ini juga dijadikan tempat wisata sejarah di Bandung.
- Keunikan Gua Belanda
Daya tarik Gua Belanda selanjutnya adalah ciri khas sekaligus keunikannya. Belanda tidak sembarangan membangun gua bersejarah ini, dengan menggunakan batu-batu bekas letusan Krakatau. Karena itulah objek wisata ini cukup kuat dan bertahan hingga sekarang. Masuk ke pintu masuk dan masuk ke jalan utama dengan panjang 144 meter, lebar 1,8 meter dan tinggi 3 meter. Koridor utama memiliki jaringan lorong dan koridor. Saat gua Belanda pertama kali ditemukan, masih terdapat artefak peninggalan Belanda berupa senjata dan perlengkapan perang lainnya.
Peninggalan-peninggalan tersebut kini tersimpan dengan baik di Museum Juanda, dan pengunjung juga dapat mendatangi museum untuk mempelajari lebih jauh tentang peninggalan sejarah tersebut dan informasi lengkapnya. Total luas Dongyuan diperkirakan 0,6 hektar, dan total panjang lintasan adalah 550 meter.
Saat ini, Gua Belanda dalam kondisi baik dan diplester di beberapa bagian. Tapi besi berkarat masih terlihat di bagian atas, menunjukkan umurnya sudah ratusan tahun. Dibandingkan dengan tebing sebagai tembok pertahanan utama, lubangnya tidak terlalu besar.
- Suasana Mistis di Dalam Gua
Pantas saja ada berbagai macam hal misterius di dalam gua yang tidak bisa dipahami oleh pikiran manusia. Apalagi jika tidak ada wisatawan, kondisi di dalam goa pasti gelap, sepi dan sepi. Ada juga misteri di Gua Belanda yang pernah dialami oleh beberapa pengunjung atau penjaga gua, tangisan wanita sering terdengar saat tidak ada turis atau saat sepi. Anehnya, panggilan ini bisa datang dari dua arah, tergantung lokasi pendengarnya. Menurut legenda, jika pengunjung berada di dalam gua, tangisan terdengar di luar gua. Sebaliknya, saat mereka berada di luar, tangisan terdengar dari dalam lubang.
Belum ada yang bisa membuktikan kebenarannya, ceritanya hanya dari mulut ke mulut. Namun jika melihat sejarah kelam pembangunan gua yang banyak memakan korban kerja paksa, hal itu bisa saja terjadi. Menariknya, wisatawan tampaknya tidak ambil pusing dengan peristiwa misterius tersebut dan masih penasaran untuk mengunjunginya.
BACA: China Town di Bogor