Mendidik Anak agar Tumbuh Positif dan Selalu Bahagia

Banyak orang tua merasa kewalahan, anak-anak juga stres karena tidak paham dengan tugas sekolah yang beragam, sehingga membuat otak orang tua dan anak overload atau penuh. Dalam buku ini dijelaskan bahwa fenomena tersebut bukan karena otaknya yang penuh melainkan program otaknya yang error dan ngadat. “Jika otak manusia diandaikan seperti hardisk komputer dan dijadikan untuk menyimpan data, maka setiap detiknya mampu menampung informasi baru, dan penyimpanan tersebut berlangsung selama 30 juta tahun,” ungkap Angga di dalam bukunya, dikutip Sabtu (24/9/2022). Ia menjelaskan bahwa otak anak layaknya hardisk baru yang nantinya akan menampung banyak informasi selama beberapa tahun ke depan. Pada saat memperbaiki yang eror, bagi  manusia dewasa cukup me-restrart atau menginstal ulang dengan melakukan  liburan atau healing dalam rangka merefresh program otak. 

“Namun, pada anak-anak software tersebut dinamakan konsep diri. Konsep diri pada anak bisa negatif dan positif tergantung konsep diri mana yang orang tua tanamkan pada anak,” ungkapnya. Contoh konsep diri negatif yang dipaparkan oleh Angga seperti merasa bodoh, minder, dan tidak percaya diri. Sedangkan konsep diri positif sebaliknya yaitu percaya diri, pantang menyerah, berani mencoba, berani gagal, dan mempunyai perasaan bahwa ia anak yang pintar dan bisa asal terus mau berusaha. “Sederhananya, bagaimana anak bisa tumbuh menjadi pintar dan berprestasi jika sudah mempunyai perasaan atau konsep diri sebagai anak yang bodoh,” tuturnya.

Beri apresiasi Cara membangun konsep diri positif menurut buku Anak Juga Manusia sangat mudah, yaitu dengan sering memberi apresiasi dan dukungan kepada anak. Memarahi dan membentak anak hanya akan membuat anak merasa kecil hati. “Sering-seringlah memberi apresiasi untuk membangun konsep diri yang positif sehingga potensi otak anak dapat digunakan secara optimal,” jelas penulis buku tersebut. Angga mengungkapkan bahwa keluarga memiliki peran utama untuk menyajikan contoh kebaikan yang akan ia duplikasi ke dalam dirinya. Menurut dia, anak layaknya spons, yang akan menyerap apapun yang dilihat, didengar, dan dirasakan.

“Jadi, apa yang anak lihat, dengar, dan rasakan seharusnya adalah kebaikan yang  akan digunakan untuk mengarungi kehidupan,” ungkapnya. Salah satu hal terindah dalam hidup anak, lanjut dia, ketika anak tumbuh dalam rasa aman, terhindar dari intimidasi, diskriminasi, kekerasan fisik dan verbal, sehingga anak tumbuh menjadi kuat bukan karena tekanan, akan tetapi karena rasa cinta yang besar kepada kehidupan. “Sesungguhnya, anak tidak butuh orangtua yang sempurna. Akan tetapi, mereka butuh teman yang bersedia tumbuh dan belajar bersama,” ungkap Angga. Buku yang ia tulis tersebut berhasil menggugah ratusan ribu orangtua untuk senantiasa belajar lebih baik dalam mendidik anaknya.

Recomended Articles

Tips Meraih Keberkahan Hidup

Keberkahan hidup adalah sesuatu yang banyak dicari oleh setiap individu. Bukan hanya berkaitan dengan materi, keberkahan hidup juga mencakup kedamaian

PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI MASA DEPAN

Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di Negara kita yaitu Indonesia. Yang mana kita

Tentang Kami

Kami adalah penyedia layanan jasa tes minat bakat dan psikotes / test IQ yang telah berkontribusi bagi pendidikan anak Indonesia sejak 2018.

Our Locations

Created by Dimas Nalendra